Kamis, 22 Mei 2014

PARANG LOE,GOWA SULSEL

MAU MENULIS LAPORAN TENTANG AIR TERJUN PARANG LOE TAPI TIDAK ADA WAKTU…DAN SUDAH BANYAK JUGA TULISAN-TULISAN TENTANG TEMPAT INI
Untuk menuju ke permandian ini, bisa ditempuh dengan kendaraan beroda dua, seperti motor, pun dengan menggunakan angkot, pete-pete, karena Parang loe terletak di Kab. Gowa, di jalur menuju Malino. Tepat di belakang kantor kehutanan Manggala. Jalur menuju lokasi cukup menguras tenaga karena tekstur tanahnya sedikit menanjak dan berbatu, sekitar 2 meter
Sensasi menapaki jalan lurus berkelok sedikit tersebut semakin menantang karena disepanjang jalurnya, anda disajikan ragam pepohonan tinggi seperti pohon kapuk, pohon cemara dan pohon tinggi lainnya. Lebar jalan ini hanya sekitar 1 meter lebih, jadi ketika anda menyusurinya serasa berada dalam adegan sebuah novel atau film horror lainnya. Ya’ Parang Loe memang bisa dijadikan pilihan tepat untuk setting sebuah film horror.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, anda akan menjumpai sebuah papan orange bertuliskan warning buat para visitor, terlebih bagi pengunjung baru. Kalau boleh saran, alangkah lebih baiknya jika anda membaca warningan tersebut sebelum melanjutkan perjalanan anda. Setidaknya anda mengetahui apa yang harus diperhatikan terkait masalah safety. Bukan mau menakuti atau 
membayang-bayangi perjalanan anda, namun dari cerita warga setempat sering terjadi keanehan yang mengakibatkan kematian. Buktinya, anda akan menemukan prasasti salah seorang yang bernama Andi Nur Jihad, tak jauh dari papan warning tersebut.
Keanehan yang dimaksud seperti bencana air bah yang muncul tiba-tiba dan peristiwa tenggelamnya beberapa pengunjung. Ini sih berdasarkan kisah yang diceritakan warga. Percaya nggak percaya, tetap harus jaga diri aja. Kalau boleh saran lagi, jangan bawa anak di bawah umur.
Perjalanan mulai terjal ketika anda sudah melewati papan oranye tersebut, agak licin jadi berhati-hatilah. Namun, terlepas dari terjalnya trek yang musti dilalui dan cerita misteri yang meminta korban, toh’ itu akan terbayarkan sudah jika anda sampai ke titik tujuan. Welcome to the Waterfall of Parang Loe. Anda akan menyaksikan susunan batu terjal berlantai tiga dengan aliran air tumpah ruah pada satu titik, kemudian mengalir hingga titik dan anak tangga selanjutnya. Masing-masing tingkatan tebing ukurannya berbeda, namun trek untuk melaluinya tidak cukup sulit tapi terlihat sedikit mengerikan.
Dari sekian tingkatan, pemandangan yang paling menarik ada pada tingkatan ke dua. Di sana anda disuguhkan pemandangan menarik layaknya di korea. Terdapat taman kecil dengan aliran air yang lembut, di tengahnya berdiri sebuah pohon kokoh yang di mana anda bisa berteduh dari terik matahari. Oiya, lupa memberitahukan, jika bebatuan yang ada di air terjun parang loe sangat menyerap panas, jadi yang tidak tahan panas silahkan menggunakan alas kaki. Namun, ini akan jauh lebih bahaya jika anda tergelincir, mengingat bebatuannya cukup licin dan disekitarnya terdapat beberapa titik dalam.
Untuk menghindari licin dan telapak kaki merah akibat serangan panas, celupkan kaki anda ke air dan fresh dinginnya akan menepis panasnya terik matahari. Setidaknya ini membantu anda untuk tidak loncat-locatan di atas bebatuan akibat panas mencekik. Nah, buat kaum hawa, jangan berkunjung ke tempat ini dengan menggunkan rok, sebaiknya menggunakan celana saja. Medannya kurang mendukung dan anda tentunya akan ketinggalan menapaki tiap jengkal tebing air terjun Parang Loe. Maklum ada adegan panjat-memanjat yang harus anda lakukan.

Satu hal yang musti diperhatikan, jangan lupa bawa bekal karena di sekitar lokasi tidak tersedia warung atau apapun itu. Karena Parang loe sendiri masih jarang dijamah, belum terkontaminasi oleh aspek luar. Jadi kenaturalannya masih terjaga baik. Ini bisa dilihat dengan adanya kupu-kupu berterbangan menghiasi air terjun tersebut. (dic
opy dari Kompa Dansa Mandar Wil. Makassar)


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BARANG LOMPO

Mari kita sedikit membahas tentang pulau yang sangat terkenal dimahasiswa perikanan yang ada dimakassar       Pulau Barrang Lompo  terma...