I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia merupakan
negara kepulauan terbesar di dunia dengan ±17.508 pulau dengan garis pantai
81.000 km. Indonesia memiliki luas wilayah sekitar 31 juta km2 perairan teritorial
dari 2,8 juta km2 perairan nusantara atau 62% dari luas
teritorialnya, Berdasarkan
letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal
pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis
equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o,
sedangkan letak geografisnya Indonesia di antara Benua Asia dan
Benua Australia, serta diantara samudera hindia dan samudera pasifik (http://www.edu2000.org,2011).
Terdapat 6000 pulau yang tidak berpenghuni menyebar sekitar garis khatulistiwa, dan
40 persen penduduknya bertempat tinggal di wilayah pesisir. Masyarakat pesisir. Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya
perikanan yang dapat di manfaatkan hingga 6,7 juta ton per tahun tanpa
membahayakan kondisi keberlangsungan sumberdayanya, namun pada kenyataannya
yang baru dimanfaatkan hanya 2,3 juta ton (Lampe,2008).
Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang
berpotensi dalam bidang perikanan. Sulawesi seatan memiliki potensi lahan budi daya laut
sebesar 600.500 Ha dan potensi lahan tambak seluas 150.000 Ha. Potensi perikanan tangkap Sulawesi
Selatan sebesar 620.480 ton/tahun, dengan rincian ; Selat Makassar dengan
potensi 307.380 ton/tahun, Laut Flores dengan potensi 168.780 ton/tahun, dan
Teluk Bone dengan potensi sebesar 144.320 ton/tahun (http://www.indonesia.go.id,
2010).
Kabupaten
Barru terletak diantara koordinat 4 0,5’49’– 4 47’35’ Lintang Selatan dan 199
35’ 00’ – 119 49’16’ Bujur Timur dengan luas daerah sekitar 1.174.74 Km2,
Kabupaten Barru yang terletak pada posisi lintas dengan bentangan pantai 78 Km.
Kabupaten Barru memiliki potensi kelautan dan Perikanan yang sangat besar.Garis
pantainya membentang di Wilayah Barat Kabupaten, menghadap ke selat Makassar. Berbagai
Budi Daya laut berpotensi untuk dikembangkan.Budidaya Keramba Jaring apung yang
menghasilkan Bandeng dan Nila Merah di Kecamatan Mallusetasi, Kerang Mutiara di
Pulau Panikiang,sementara di Kecamatan Tanete Rilau,Barru,Soppeng Riaja dan Mallusetasi
dapat dikembangkan budidaya rumput laut,Kepiting dan Teripang.Sedangkan
budidaya kerang-kerangan juga dikembangkan di Kecamatan Balusu,Barru dan
Mallusetasi (http://barrukab.bps.go.id,2011)
Perkembangan
Produksi Kelautan dan Perikanan di kabupaten Barru selama 5 (lima) tahun
tterakhir baik budidaya maupun hasil tangkapan para nelayan sebagai berikut : Tahun
2001 sebesar 19.689,9 Ton, Tahun 2002 sebesar 20.064,3 Ton atau naik 2,4 %, Tahun
2003 sebesar 20.341,7 Ton atau naik 1,4 %, Tahun 2004 sebesar 16.859,7 Ton atau
turun 2,9 %, Tahun 2005 sebesar 16.893,0 Ton atau naik 2,4 %, Tahun 2006
sebesar 16.922,0 Ton atau naik 0,7 %, Tahun 2007 sebesar 16.893,0 Ton atau
tidak mengalami kenaikan. Dengan
banyaknya sumberdaya perikanan yang ada menjadi potensi produksi
yang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir (http://nhana.webege.com,
2011)
Dengan penjelasan
diatas maka dianggap perlu untuk melakukan praktek lapang ekonometrika untuk
dapat mengumpulkan data faktor produksi dan produksi, pengolahan/analisis data,
dan interpretsi data sesuai teori ekonometrika.
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilakukannya praktek lapang ekonometrika adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi usaha pembudidaya
Adapun kegunaan dari praktek lapang ini adalah mahasiswa dapat
membandingkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan langsung
di lapangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Ekonometrika
Ekonometrika adalah ilmu yang bersangkutan dengan masalah pengukuran hubungan ekonomi. Dengan demikian,
ekonometrika adalah ilmu yang mencakup satu kesatuan sistem, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ekonometrika adalah suatu ilmu yang berdiri sendiri dan
berlainan dengan ilmu ekonomi,matematika, maupun statistik. Analisis ekonometri
memerlukan pemahaman dan pendekatan multidisipliner.
Beberapa pakar mendefinisikan ekonometrika sebagai berikut:
1. Menurut Arthur S. Goldberge, Ekonometrika dapat didefinisikan
sebagai ilmu social yang menggunakan alat berupa teori ekonomi, matematika, dan
statistika inferensi yang digunakan untuk menganalisis kejadian-kejadian
ekonomi.
2. Menurut J. Supranto, Ekonometrik adalah gabungan penggunaan matematik
dan statistik untuk memecahkan persoalan ekonomi
3. Menurut Sugiyanto dan Catur,Ekonometri adalah suatu ilmu yang
mengkombinasikan teori ekonomi dengan statistic ekonomi, dengan tujuan
menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi.
Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri membuat
hukum-hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata
Ekonometrika diartikan sebagai “ukuran ekonomi” atau economic
measurement. Ekonometri memiliki cakupan yang sangat luas, seperti: bisnis,
ekonomi, sosial dan sebagainya. Sebagai contoh adalah penggunaan ekonometri
untuk analisis dampak penggunaan alat tangkap ramah lingkungan terhadap jumlah penangkapan nelayan , dampak
kenaikan harga BBM terhadap permintaan BBM,dan lain sebagainya Disisi lain,
apabila ekonometri dilihat dari perspektif teoritis, beragam pendapat para ahli
tentang konteks ekonometri itu sendiri. Kesemuanya menunjukkan bahwa ekonoemtri
memiliki cakupan pembahasan yang luas.
Sekarang ini, ekonometri merupakan suatu metode yang lazim
digunakan untuk keperluan peramalan. Dalam konteks permasalahan ekonomi,
ekonometri bisa diterjemahkan sebagai art of science dalam menawarkan solusi
berbagai masalah ekonomi.
B.
Aspek Usaha
Untuk mengetahui kemungkinan pelaksanaan investasi, maka
dilakukan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan alat ukur yang
disebut dengan “kriteria investasi”. Adapun aspek yang dijadikan tolak ukur
dalam usaha budidaya adalah :
1.
Aspek Pasar
Dalam analisis pasar
pokok bahasan yang dianalisa adalah permintaan dan pena-waran produk, strategi
pemasaran yang efisien dan cara menghadapi persaingan. Dalam me-nganalisa
peluang pasar diperlukan data-data permintaan dan penawaran nasional pada tahun
yang lalu untuk mengetahui estimasi permintaan dan penawaran pada tahun
men-datang dengan menggunakan metode trend kuadratik. Fungsi persamaan metode trend kuadratik
secara matematis (Suratman, 2001):

Dimana:
Y = jumlah permintaan/penawaran
(trend)
X = parameter fungsi
a
= konstanta
b,c = koefisien parameter
2. Aspek Teknis
Ruang lingkup dalam aspek teknis adalah
(Primyastanto M, (2003):
·
Lahan suatu proyek akan didirikan baik untuk pertimbangan lokasi dan lahan
pabrik maupun lokasi bukan pabrik.
·
Skala produksi yang ditetapkan untuk mencapai suatu tingkatan ekonomi.
·
Kriteria pemilihan mesin dan perleng-kapan utama serta alat pembantu mesin.
·
Proses produksi dan
lay out pabrik terma-suk juga lay out
bangunan dan fasilitas lain.
·
Jenis teknologi yang
diusulkan termasuk didalamnya pertimbangan variabel sosial.
3. Aspek Finansial
§ Analisis Jangka
Pendek
1.
Penerimaan (Total
Revenue)
Penerimaan atau pendapatan merupa-kan hasil kali dari total produk dengan harga produk per satuan, yang dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :
TR : Penerimaan (Rp)
P : Produk (kg)
Q : Harga produk (Rp/kg)
2.
Keuntungan (p)
Keuntungan usaha atau pendapatan bersih adalah besarnya pe-nerimaan setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan
untuk proses produksi baik tetap maupun tidak tetap, yang dirumuskan sebagai
berikut :

Dimana :
Total Revenue (TR) : Pendapatan kotor
usaha
Total Cost (TC) : biaya produksi
(biaya tetap + biaya variabel)
3.
Return to Equity
Capital (REC)
Menurut Soekartawi (1986), Return to Equity Capital
adalah suatu ukuran untuk mengetahui nilai imbakan terhadap modal sendiri.
Untuk menghitung REC digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :
Return to Equity Capital (REC) : nilai im-balan terhadap modal
Laba bersih : pendapatan – biaya
Nilai Kerja Keluarga (NKK): nilai
tenaga kerja yang berasal dari pemilik
usaha dihitung berdasarkan bunga deposito dari sejumlah modal yang
digunakan.
§ Analisis Jangka
Panjang
1.
Payback Periode (PP)
Payback periode merupakan metode yang mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena
itu satuan hasilnya bukan prosentase, melainkan satuan waktu (bulan tahun dan
sebagainya). Kalau periode payback ini lebih pendek dari yang diisyaratkan maka
proyek dikatakan menguntungkan, dan bila
le-bih lama proyek ditolak. Rumusnya sebagai berikut : 

2.
Net Present Value
(NPV)
Net Present Value adalah adalah selisih
antara benefit (penerimaan) dengan Cost (pengeluaran) yang telah di present
valuekan. Kriteria ini men-gatakan bahwa proyek akan dipilih apabila NPV >
0, dan tidak akan di-pilih/tidak layak untuk dijalankan bila NPV < 0. Rumus
:

Dimana :
Bt = Benefit pada tahun t
Ct = Cost pada tahun t
n = Umur ekonomis suatu proyek
i = tingkat suku bunga yang
berlaku
3.
Internal Rate of
Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga yang menggambarkan
bahwa antara benefit dan cost yang telah dipresent valuekan sama dengan 0.
Kriterianya adalah bila IRR > tingkat bunga yang berlaku saat itu maka
proyek akan dipilih, bila IRR < tingkat bunga yang berlaku saat itu, maka
proyek tersebut tidak dipilih (Primyastanto M, 2003).
Rumus :

i’ = suku bunga pada interpolasi
pertama
i” = suku bunga pada
interpolasi kedua
NPV’ = nilai NPV pada discount rate
pertama
NPV” = nilai NPV
pada discount rate kedua
4.
Profitability Index
(PI) atau Net B/C
Profitability Index (PI) atau Net B/C adalah ukuran
efektivitas hasil investasi terha-dap biaya investasi dengan pendekatan
keuntu-ngan tunai dan nilai sekarang. Adapun formulasinya adalah sebagai berikut

Sedangkan syarat kelayakan investasi
ditentukan sebagai berikut:
Jika PI > 1 maka investasi
efektif.
Jika PI < 1 maka investasi
tidak efektif.
5.
Analisis
Sensitivitas
Analisis sensitivitas yaitu melihat kepe-kaan (Sensitivitas) dari usaha jika terjadi inflasi (kenaikan Harga) dan
deflasi (penurunan daya beli) dengan membandingkan Nilai Kriteria Kelayakan
Investasi dari NPV, Net B/C dan IRR melalui cara berikut (Primyastanto, 2003):
· Nilai penjualan diturunkan (..%) sampai
nilai IRR aktual mendekati IRR estimate; Analisis Sensitivitas Pada Gross
Benefit Turun (..%).
· Nilai biaya operasional dan penga-daan
baru dinaikkan (..%) sampai nilai IRR aktual mendekati IRR estimate yaitu
Analisis Sensitivitas Pada Gross Cost naik (..%).
· Secara bersama–sama nilai penjualan
ditu-runkan (..%) dan Nilai Biaya Opera-sional dan Pengadaan Baru dinaikkan
(..%) sampai nilai IRR Aktual mendekati IRR estimate yaitu Analisis
Sensitivitas Pada Gross Benefit Turun ..% dan Gross Cost Naik ..%.
4. Aspek Manajemen
Peranan manajemen dalam keberhasilan suatu
proyek memegang peranan penting, se-hingga evaluasi terhadap aspek manajemen
mutlak perlu dilaksanakan. Tingkat kesesuaian data dievaluasi antara landasan
teori dengan masalah sebenarnya yang ada dilapangan dida-sarkan pada analisa
Planning, Organizing, Actuating, Controlling (Primyastanto M, 2003).
C. Sumberdaya Perikanan
Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk
kepentingan penyediaan makanan bagi manusia. Selain dari
itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, pemancingan ikan yang berkaitan dengan rekreasi, dan mungkin juga menangkap ikan untuk tujuan membuat perhiasan
atau mengambil minyak ikan.
Pengelolaan sumberdaya ikan seperti ini lebih
berorientasi pada sumberdaya (resource oriented) yang lebih ditujukan untuk
melestarikan sumberdaya dan memperoleh hasil tangkapan maksimum yang dapat
dihasilkan dari sumberdaya tersebut. Dengan kata lain, pengelolaan seperti
ini belum berorientasi pada perikanan secara keseluruhan (fisheries oriented),
apalagi berorientasi pada manusia (social oriented).
Pengelolaan sumberdaya ikan dengan menggunakan
pendekatan “Maximum Sustainable Yield” telah mendapat tantangan cukup
keras, terutama dari para ahli ekonomi yang berpendapat bahwa pencapaian “yield”
yang maksimum pada dasarnya tidak mempunyai arti secara
ekonomi. Hal ini berangkat dari
adanya masalah “diminishing return” yang menunjukkan bahwa kenaikan “yield”
akan berlangsung semakin lambat dengan adanya penambahan “effort” (Lawson,
1984). Pemikiran dengan memasukan unsur ekonomi didalam pengelolaan
sumberdaya ikan, telah menghasilkan pendekatan baru yang dikenal dengan “Maximum
Economic Yield” atau lebih popular dengan “MEY”. Pendekatan
ini pada intinya adalah mencari titik yield dan effort yang mampu menghasilkan
selisih maksimum antara total revenue dan total cost.
D. Faktor- Faktor Produksi
Faktor produksi adalah sumber daya
yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya,
faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber
daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya
alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut
sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga
menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat
semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006)
Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi,
yaitu
-
Tenaga kerja, mencakup waktu yang dipergunakan oleh
pekerja dalam suatu proses produksi, kontribusi fisik maupun intelektualnya
sesuai dengan kualifikasinya, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja
trampil, atau tenaga kerja tidak terdidik.
-
Modal, berbentuk
barang-barang tahan lama (barang modal) disebut juga modal konkret yang
meliputi: berbagai mesin, peralatan kerja, bangunan dan sarananya serta (data
processing) computer; dapat juga berbentuk abstrak seperti hak paten, nama baik
(goodwill, dan hak merek dagang. Sumber
utama modal bisa berupa investasi pribadi yang berasal dari pengusaha individu,
mitra bisnis atau investor pembeli saham yang bersangkutan.
-
Wirausahawan, sebagai individu yang melihat peluang dan
mau menanggung resiko yang timbul dari penciptaan dan pengoperasian usaha
bisnisnya.
-
Sumber daya fisik alam, meliputi sumber daya alam
non-energi: bahan tambang seperti tembaga, biji besi dan pasir; juga sumber
daya energi seperti bahan bakar
industri; serta fasilitas perkantoran dan produksi.
-
Sumber daya informasi, yaitu seluruh data yang dibutuhkan
perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi
pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia, serta data ekonomi
lainnya (http://aryabimantara.wordpress.com,2011)
E. Pendapatan
Pendapatan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada
pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atauearnings . Pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau
disebut penjualan, penghasilan jasa(fees ), bunga, dividen, royalti dan sewa.
Pendapatan harus diukur
dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan
oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva
tersebut.
Jumlah
tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang
dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon (http://www.scribd.com,2011).
Keuntungan usaha
atau pendapatan bersih adalah besarnya penerimaan setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi baik tetap
maupun tidak tetap, yang dirumuskan sebagai berikut :

III. METODOLOGI PRAKTEK
A. Waktu dan Tempat
Adapun Praktek lapang Ekonometrika
akan diadakan pada hari Jumat-Minggu, 24-26 Maret 2011 ,di Kelurahan Siddo, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten
Barru,provinsi
Sulawesi selatan.
B. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam praktek lapang
Ekonometrika adalah :
1.
Data primer, merupakan data yang diperoleh secara
langsung dilapangan.
2.
Data sekunder,merupakan data yang diperoleh dari instansi
pemerintahan atau lembaga-lembaga yang ada pada daerah praktek lapang.
3.
Data pustaka, merupakan data pelengkap data primer yang
diperoleh dari berbagai sumber pustaka dan buku-buku referensi.
C. Penentuan Responden
Adapun
penentuan responden yang dilakukan dalam praktek lapang ini ialah dengan menggunakan
penentuan responden secara purposive sebanyak 28 orang.
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah :
1.
Analisis Pendapatan

Dimana :
Total Revenue (TR) : Pendapatan kotor
usaha
Total Cost (TC) : biaya produksi (biaya tetap +
biaya variabel)
Π= Keuntungan
2.
Analisis Regresi Linier Berganda
Y = b1X1 + b2X2
+ b3X3
Dimana :
Y= Pendapatan Usaha penangkapan
X1= PK mesin/ukuran kapal
X2 = Hasil tangkapan
X3= Biaya Operasional
IV. PEMBAHASAN
A. Deskripsi
responden
Dalam
praktek lapang yang dilaksanakan di desa siddo,responden yang didapatkan
sebanyak 2 orang,untuk lebih jelasnya ada pada tabel 1.berikut ini:
Tabel 1.deskripsi
responden usaha penangkapan purse seine.
No
|
Nama
|
Umur
|
Pekerjaan
|
1
|
Pak sumaji
|
40
|
Nelayan purse seine
|
2
|
Pak akbar
|
45
|
Nelayan purse seine
|
Dari
tabel 1. Diatas dapat dilihat bahwa reponden pertama bernama pak sumaji dan
responden yang kedua bernama pak akbar,dimana pak sumaji berumur 40 tahun dan pak
akbar berumur 45 tahun masing-masing pekerjaannya adalah usaha penangkapan ikan
dengan purse seine.
B. Kegiatan
usaha
Berdasarkan
data yang didapatkan dilapangan kegiatan usaha yang dilakukan oleh responden
adalah pada tabel 2.berikut ini:
Tabel
2.kegiatan usaha yang dilakukan
No
|
Nama
|
Usaha yang dilakukan
|
jumlah
|
1
|
Pak sumaji
|
Purse seine
|
1.(berkelompok)
|
2
|
Pak akbar
|
Purse seini
|
1.(berkelompok)
|
Dari
tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa masing responden melakukan kegiatan usaha
penangkapan ikan dengan purse seine dan jumlah kegiatan usaha yang dilakukan
sebanyak satu kegiatan usaha yang dilakukan secara berkelompok yakni sistem
yang dipakai adalah sistem gaji,yang artinya kegiatan usaha penangkapan ikan
dengan purse seine dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari kepala
kapal,anak buah kapal,dimana kepala kapal adalah orang yang mempunyai kapal
yaitu responden,dan masing- masing ketua kapal mempunyai anak buah kapal dimana
pak akbar mempunyai 10 (orang) anak buah kapal dan pak sumaji mempunyai 15
(orang) anak buah kapal dan gajinya adalah 20% dari pendapatan bersih.
C. Analis
pendapatan usaha
Dari
data yang didapatkan dilokasi praktek lapang,pendapatan responden dapat dilihat
pada tabel 3,tabel 4 berikut:
Tabel
3.pengeluaran usaha penangkapan ikan selama 1 bulan
Nama
|
Pengeluaran
|
Jumlah dalam rupiah
|
||||
Biaya tetap
|
Biaya variabel
|
|||||
Jaring
|
Harga kapal
|
solar
|
makanan
|
|||
Pak sumaji
|
1.500.0000
|
300.000.000
|
2.160.000
|
3.600.000
|
307,260,000
|
|
Pak akbar
|
900.0000
|
275.000.000
|
1,890,000
|
2,400,000
|
280,190,000
|
|
Dari tabel
3 diatas menjelaskan pengeluaran responden dalam kegiatan usaha penangkapan
ikan dengan purse seine selama satu bulan,yaitu pak sumaji sebesar 307.000.000
dan pak akbar 280.190.000,dimana pengeluaran ini masih belum dilihat dari
penyusutan harga kapal.
Tabel
4.pendapatan usaha penangkapan ikan selama 1 bulan
Nama
|
Jumlah tangkapan
|
Harga
tangkapan
|
Jumlah
|
Pak
akbar
|
240(box)
|
300.000/box
|
72,000,000
|
Pak
sumaji
|
360(box)
|
300.000/box
|
108,000,000
|
Dari tabel
4 diatas dijelaskan bahwa pendapatan masing-masing responden yaitu pak akbar
sebesar 72.000.00 dan pak sumaji sebesar 108.000.000 dalam perbulannya.
Dari data
diatas pendapat responden dalam satu bulan dapat dianalis dengan menggunakan
rumus analisis linear regresi berganda(Y = β1X1 + β2X2
+Β3X3) atau menggunakan rumus analisis pendapatan
(π=TR-TC)
·
Analisi
pendapatan
1. Pak akbar
π=TR-TC
275.000.000 : 5 = 55,000,000
= 72.000.000-( 55.000.000+900.000+ 4.290.000)
=72.000.000- 60.190.000
= 11,810,000-(20%
dari 11.810.000)
= 11.810.000 - 2,362,000
= 9,448,000
2. Pak sumaji
π=TR-TC
300.000.000 : 5 =60,000,000
= 108,000,000
– (60.000.000+1.500.0000+2.160.000+3.600.000)
= 108.000.000 - 67,260,000
= 40,740,000-( 20%
dari 40.740.000)
= 40.740.000 - 8,148,000
= 32,592,000
D.Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha (purse seine)
Dari
analisis data diatas dapat dikatakan bahwa yang mempengaruhi pendapatan usaha
penangkapan usaha purse seine adalah:
-
Ukuran kapal,yaitu semakin besar ukuran kapal
maka semakin besar pula pendapatan yang dihasilkan,dan semakin besar kapal maka
semakin besar pula pembiayaan yang dibutuhkan
-
Jumlah ABK, yaitu semakin banyak jumlah ABK
semakin banyak pula jumlah tangkapan yang didadap dan secara otomatis
pendapatanpun akan semakin banyak
-
Waktu penangkapan yaitu semakin banyak waktu
yang dipakai untuk menangkap ikan,maka semakin banyak pula jumlah ikan yang
didapat.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan
data yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa ternyata besar kapal,jumlah
ABK,hasil tangkapan,besar pengeluaran dan besar pendapatan itu sangat
berhubungan,yaitu semakin besar ukuran kapal maka semakin besar pula jumlah ABK
yang dibutuhkan,dan semakin banyak jumlah ABK semakin besar pula peluang untuk
mendapatkan ikan yang mengakibatkan besarnya pendapatan,akan tetapi,besar kapal
juga sangat mempengaruhi pengeluaran,yaitu semakin besar kapal maka semakin
besar pulah ongkos perawatan dan secara otomatis jumlah ABK ynag diprlukan banyak,maka
banyaknya ABK semakin besar pula pengeluaran yang dikeluarkan.
B. Saran
`dalam
praktek lapang,asisten sebaknya sudah mendapatkan data dari semua responden
agar praktikan dalam mengambil data tidak mengada-ada dan tidak merekayasa,
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2007.
Statistika Induktif Untuk
Ekonomi dan Bisnis.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Munsi, Lampe. 2008. Wawasan Sosial Budaya Bahari. UPT MKU
UNHAS . Makassar
http://www.indonesia.go.id. Kondisi Geografis Indonesia.diakses
pada tanggal 23 Maret 2011 , pukul16.45 WITA.
http://www.edu2000.org,2011. Letak
Geografis Indonesia. Diakses Pada tanggal 23 Maret 2011, pukul 16.00 WITA
http://barrukab.bps.go.id,2011. Letak
Geografis Kabupaten Barru. Diakses pada tanggal 23 Maret 2011, pukul 17.10 WITA
http://nhana.webege.com, 2011. Letak Geografis Kabupaten Barru. Diakses
pada tanggal 23 Maret 2011, pukul 17.10 WITA
http://aryabimantara.wordpress.com,2011.
Faktor-Faktor Produksi. Diakses pada tanggal 24
Maret 2011, pukul 17.10 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar