Kamis, 24 Oktober 2013

purse seine,pengkapan ikan nelayan barru

I.      PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan ±17.508 pulau dengan garis pantai 81.000 km. Indonesia memiliki luas wilayah sekitar 31 juta km2 perairan teritorial dari 2,8 juta km2 perairan nusantara atau 62% dari luas teritorialnya, Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o, sedangkan letak geografisnya Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta diantara samudera hindia dan samudera pasifik (http://www.edu2000.org,2011).
Terdapat 6000 pulau yang tidak berpenghuni menyebar sekitar garis khatulistiwa, dan 40 persen penduduknya bertempat tinggal di wilayah pesisir. Masyarakat pesisir. Indonesia  memiliki potensi besar dalam sumber daya perikanan yang dapat di manfaatkan hingga 6,7 juta ton per tahun tanpa membahayakan kondisi keberlangsungan sumberdayanya, namun pada kenyataannya yang baru dimanfaatkan hanya 2,3 juta ton (Lampe,2008).
Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah yang berpotensi dalam bidang perikanan. Sulawesi seatan memiliki potensi lahan budi daya laut sebesar 600.500 Ha dan potensi lahan tambak seluas 150.000 Ha. Potensi perikanan tangkap Sulawesi Selatan sebesar 620.480 ton/tahun, dengan rincian ; Selat Makassar dengan potensi 307.380 ton/tahun, Laut Flores dengan potensi 168.780 ton/tahun, dan Teluk Bone dengan potensi sebesar 144.320 ton/tahun (http://www.indonesia.go.id, 2010).
Kabupaten Barru terletak diantara koordinat 4 0,5’49’– 4 47’35’ Lintang Selatan dan 199 35’ 00’ – 119 49’16’ Bujur Timur dengan luas daerah sekitar 1.174.74 Km2, Kabupaten Barru yang terletak pada posisi lintas dengan bentangan pantai 78 Km. Kabupaten Barru memiliki potensi kelautan dan Perikanan yang sangat besar.Garis pantainya membentang di Wilayah Barat Kabupaten, menghadap ke selat Makassar. Berbagai Budi Daya laut berpotensi untuk dikembangkan.Budidaya Keramba Jaring apung yang menghasilkan Bandeng dan Nila Merah di Kecamatan Mallusetasi, Kerang Mutiara di Pulau Panikiang,sementara di Kecamatan Tanete Rilau,Barru,Soppeng Riaja dan Mallusetasi dapat dikembangkan budidaya rumput laut,Kepiting dan Teripang.Sedangkan budidaya kerang-kerangan juga dikembangkan di Kecamatan Balusu,Barru dan Mallusetasi (http://barrukab.bps.go.id,2011)
Perkembangan Produksi Kelautan dan Perikanan di kabupaten Barru selama 5 (lima) tahun tterakhir baik budidaya maupun hasil tangkapan para nelayan sebagai berikut : Tahun 2001 sebesar 19.689,9 Ton, Tahun 2002 sebesar 20.064,3 Ton atau naik 2,4 %, Tahun 2003 sebesar 20.341,7 Ton atau naik 1,4 %, Tahun 2004 sebesar 16.859,7 Ton atau turun 2,9 %, Tahun 2005 sebesar 16.893,0 Ton atau naik 2,4 %, Tahun 2006 sebesar 16.922,0 Ton atau naik 0,7 %, Tahun 2007 sebesar 16.893,0 Ton atau tidak mengalami kenaikan. Dengan banyaknya sumberdaya perikanan yang ada menjadi potensi produksi yang sangat besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir (http://nhana.webege.com, 2011)
Dengan penjelasan diatas maka dianggap perlu untuk melakukan praktek lapang ekonometrika untuk dapat mengumpulkan data faktor produksi dan produksi, pengolahan/analisis data, dan interpretsi data sesuai teori ekonometrika.
B. Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dilakukannya praktek lapang ekonometrika adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi usaha pembudidaya
Adapun kegunaan dari praktek lapang ini adalah mahasiswa dapat membandingkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan kenyataan langsung di lapangan.




















II. TINJAUAN PUSTAKA

A.   Pengertian Ekonometrika
Ekonometrika adalah ilmu yang bersangkutan dengan masalah  pengukuran hubungan ekonomi. Dengan demikian, ekonometrika adalah ilmu yang mencakup satu kesatuan sistem, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekonometrika adalah suatu ilmu yang berdiri sendiri dan berlainan dengan ilmu ekonomi,matematika, maupun statistik. Analisis ekonometri memerlukan pemahaman dan pendekatan multidisipliner.
Beberapa pakar mendefinisikan ekonometrika sebagai berikut:
1.    Menurut Arthur S. Goldberge, Ekonometrika dapat didefinisikan sebagai ilmu social yang menggunakan alat berupa teori ekonomi, matematika, dan statistika inferensi yang digunakan untuk menganalisis kejadian-kejadian ekonomi.
2.    Menurut J. Supranto,   Ekonometrik adalah gabungan penggunaan matematik dan statistik untuk memecahkan persoalan ekonomi
3.    Menurut Sugiyanto dan Catur,Ekonometri adalah suatu ilmu yang mengkombinasikan teori ekonomi dengan statistic ekonomi, dengan tujuan menyelidiki dukungan empiris dari hukum skematik yang dibangun oleh teori ekonomi. Dengan memanfaatkan ilmu ekonomi, matematik, dan statistik, ekonometri membuat hukum-hukum ekonomi teoritis tertentu menjadi nyata
Ekonometrika diartikan sebagai “ukuran ekonomi” atau economic measurement. Ekonometri memiliki cakupan yang sangat luas, seperti: bisnis, ekonomi, sosial dan sebagainya. Sebagai contoh adalah penggunaan ekonometri untuk analisis dampak penggunaan alat tangkap ramah lingkungan  terhadap jumlah penangkapan nelayan , dampak kenaikan harga BBM terhadap permintaan BBM,dan lain sebagainya Disisi lain, apabila ekonometri dilihat dari perspektif teoritis, beragam pendapat para ahli tentang konteks ekonometri itu sendiri. Kesemuanya menunjukkan bahwa ekonoemtri memiliki cakupan pembahasan yang luas.
Sekarang ini, ekonometri merupakan suatu metode yang lazim digunakan untuk keperluan peramalan. Dalam konteks permasalahan ekonomi, ekonometri bisa diterjemahkan sebagai art of science dalam menawarkan solusi berbagai masalah ekonomi.

B.   Aspek Usaha
Untuk mengetahui kemungkinan pelaksanaan investasi, maka dilakukan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan alat ukur yang disebut dengan “kriteria investasi”. Adapun aspek yang dijadikan tolak ukur dalam usaha budidaya adalah :
1.    Aspek Pasar
Dalam analisis pasar pokok bahasan yang dianalisa adalah permintaan dan pena-waran produk, strategi pemasaran yang efisien dan cara menghadapi persaingan. Dalam me-nganalisa peluang pasar diperlukan data-data permintaan dan penawaran nasional pada tahun yang lalu untuk mengetahui estimasi permintaan dan penawaran pada tahun men-datang dengan menggunakan metode trend kuadratik. Fungsi persamaan metode trend kuadratik secara matematis (Suratman, 2001):  
Dimana:
 Y = jumlah permintaan/penawaran (trend)
 X = parameter fungsi
 a = konstanta
 b,c = koefisien parameter
2.    Aspek Teknis
Ruang lingkup dalam aspek teknis adalah (Primyastanto M, (2003):
·         Lahan suatu proyek akan didirikan baik untuk pertimbangan lokasi dan lahan pabrik maupun lokasi bukan pabrik.
·         Skala produksi yang ditetapkan untuk mencapai suatu tingkatan ekonomi.
·         Kriteria pemilihan mesin dan perleng-kapan utama serta alat pembantu mesin.
·         Proses produksi dan lay out pabrik terma-suk juga lay out bangunan dan fasilitas lain.
·         Jenis teknologi yang diusulkan termasuk didalamnya pertimbangan variabel sosial.
3.    Aspek Finansial
§ Analisis Jangka Pendek
1.  Penerimaan (Total Revenue)
Penerimaan atau pendapatan merupa-kan hasil kali dari total produk dengan harga produk per satuan, yang dirumuskan sebagai berikut :     
        Keterangan :
       T: Penerimaan (Rp)
        P    : Produk (kg)
       Q    : Harga produk (Rp/kg)
2.  Keuntungan (p)
Keuntungan usaha atau pendapatan bersih adalah besarnya pe-nerimaan setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi baik tetap maupun tidak tetap, yang dirumuskan sebagai berikut :
              *
         Dimana :
       Total Revenue (TR) : Pendapatan kotor usaha           
       Total Cost (TC)  : biaya produksi (biaya tetap + biaya variabel)
3.  Return to Equity Capital (REC)
Menurut Soekartawi (1986), Return to Equity Capital adalah suatu ukuran untuk mengetahui nilai imbakan terhadap modal sendiri. Untuk menghitung REC digunakan rumus sebagai berikut :
       Keterangan :
       Return to Equity Capital (REC) :  nilai im-balan terhadap modal
        Laba bersih : pendapatan – biaya
        Nilai Kerja Keluarga (NKK): nilai tenaga kerja yang berasal dari pemilik  usaha dihitung berdasarkan bunga deposito dari sejumlah modal yang digunakan.
§ Analisis Jangka Panjang
1.  Payback Periode (PP)
Payback periode merupakan metode yang mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya bukan prosentase, melainkan satuan waktu (bulan tahun dan sebagainya). Kalau periode payback ini lebih pendek dari yang diisyaratkan maka proyek dikatakan menguntungkan, dan bila  le-bih lama proyek ditolak. Rumusnya sebagai berikut : 
2.  Net Present Value (NPV)
Net Present Value adalah adalah selisih antara benefit (penerimaan) dengan Cost (pengeluaran) yang telah di present valuekan. Kriteria ini men-gatakan bahwa proyek akan dipilih apabila NPV > 0, dan tidak akan di-pilih/tidak layak untuk dijalankan bila NPV < 0. Rumus :
 
            Dimana : 
            Bt = Benefit pada tahun t
            Ct = Cost pada tahun t
              n = Umur ekonomis suatu proyek
               i = tingkat suku bunga yang berlaku
3.  Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit dan cost yang telah dipresent valuekan sama dengan 0. Kriterianya adalah bila IRR > tingkat bunga yang berlaku saat itu maka proyek akan dipilih, bila IRR < tingkat bunga yang berlaku saat itu, maka proyek tersebut tidak dipilih (Primyastanto M, 2003).
            Rumus :    
     i’ = suku bunga pada interpolasi pertama
      i” = suku bunga pada interpolasi kedua
    NPV’ = nilai NPV pada discount rate pertama
    NPV” = nilai NPV pada discount rate kedua
4.  Profitability Index (PI) atau Net B/C
Profitability Index (PI) atau Net B/C adalah ukuran efektivitas hasil investasi terha-dap biaya investasi dengan pendekatan keuntu-ngan tunai dan nilai sekarang. Adapun formulasinya adalah sebagai berikut
 
Sedangkan syarat kelayakan investasi ditentukan sebagai berikut:
        Jika PI > 1 maka investasi efektif.
        Jika PI < 1 maka investasi tidak efektif.
5.  Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas yaitu melihat kepe-kaan (Sensitivitas) dari usaha jika terjadi inflasi (kenaikan Harga) dan deflasi (penurunan daya beli) dengan membandingkan Nilai Kriteria Kelayakan Investasi dari NPV, Net B/C dan IRR melalui cara berikut (Primyastanto, 2003):
·     Nilai penjualan diturunkan (..%) sampai nilai IRR aktual mendekati IRR estimate; Analisis Sensitivitas Pada Gross Benefit Turun (..%).
·     Nilai biaya operasional dan penga-daan baru dinaikkan (..%) sampai nilai IRR aktual mendekati IRR estimate yaitu Analisis Sensitivitas Pada Gross Cost naik (..%).
·     Secara bersama–sama nilai penjualan ditu-runkan (..%) dan Nilai Biaya Opera-sional dan Pengadaan Baru dinaikkan (..%) sampai nilai IRR Aktual mendekati IRR estimate yaitu Analisis Sensitivitas Pada Gross Benefit Turun ..% dan Gross Cost Naik ..%. 
4.    Aspek Manajemen
Peranan manajemen dalam keberhasilan suatu proyek memegang peranan penting, se-hingga evaluasi terhadap aspek manajemen mutlak perlu dilaksanakan. Tingkat kesesuaian data dievaluasi antara landasan teori dengan masalah sebenarnya yang ada dilapangan dida-sarkan pada analisa Planning, Organizing, Actuating, Controlling (Primyastanto M, 2003).

C.   Sumberdaya Perikanan
Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan makanan bagi manusia. Selain dari itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, pemancingan ikan yang berkaitan dengan rekreasi, dan mungkin juga menangkap ikan untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.
Pengelolaan sumberdaya ikan seperti ini lebih berorientasi pada sumberdaya (resource oriented) yang lebih ditujukan untuk melestarikan sumberdaya dan memperoleh hasil tangkapan maksimum yang dapat dihasilkan dari sumberdaya tersebut. Dengan kata lain, pengelolaan seperti ini belum berorientasi pada perikanan secara keseluruhan (fisheries oriented), apalagi berorientasi pada manusia (social oriented).
Pengelolaan sumberdaya ikan dengan menggunakan pendekatan “Maximum Sustainable Yield” telah mendapat tantangan cukup keras, terutama dari para ahli ekonomi yang berpendapat bahwa pencapaian “yield”  yang maksimum pada dasarnya tidak mempunyai arti secara ekonomi.   Hal ini berangkat dari adanya masalah “diminishing return” yang menunjukkan bahwa kenaikan “yield” akan berlangsung semakin lambat dengan adanya penambahan “effort” (Lawson, 1984).   Pemikiran dengan memasukan unsur ekonomi didalam pengelolaan sumberdaya ikan, telah menghasilkan pendekatan baru yang dikenal dengan “Maximum Economic Yield” atau lebih popular dengan “MEY”.   Pendekatan ini pada intinya adalah mencari titik yield dan effort yang mampu menghasilkan selisih maksimum antara total revenue dan total cost.

D.   Faktor- Faktor Produksi

Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu
-       Tenaga kerja, mencakup waktu yang dipergunakan oleh pekerja dalam suatu proses produksi, kontribusi fisik maupun intelektualnya sesuai dengan kualifikasinya, yaitu tenaga kerja terdidik, tenaga kerja trampil, atau tenaga kerja tidak terdidik.
-        Modal, berbentuk barang-barang tahan lama (barang modal) disebut juga modal konkret yang meliputi: berbagai mesin, peralatan kerja, bangunan dan sarananya serta (data processing) computer; dapat juga berbentuk abstrak seperti hak paten, nama baik (goodwill, dan hak merek dagang.  Sumber utama modal bisa berupa investasi pribadi yang berasal dari pengusaha individu, mitra bisnis atau investor pembeli saham yang bersangkutan.
-       Wirausahawan, sebagai individu yang melihat peluang dan mau menanggung resiko yang timbul dari penciptaan dan pengoperasian usaha bisnisnya.
-       Sumber daya fisik alam, meliputi sumber daya alam non-energi: bahan tambang seperti tembaga, biji besi dan pasir; juga sumber daya energi seperti  bahan bakar industri; serta fasilitas perkantoran dan produksi.
-       Sumber daya informasi, yaitu seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh sumber daya manusia, serta data ekonomi lainnya (http://aryabimantara.wordpress.com,2011)
E.    Pendapatan
Pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan atauearnings . Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa(fees ), bunga, dividen, royalti dan sewa.
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon (http://www.scribd.com,2011).
Keuntungan usaha atau pendapatan bersih adalah besarnya penerimaan setelah dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi baik tetap maupun tidak tetap, yang dirumuskan sebagai berikut :
              *














III.  METODOLOGI PRAKTEK


A.     Waktu dan Tempat
Adapun Praktek lapang Ekonometrika akan diadakan pada hari Jumat-Minggu, 24-26 Maret 2011 ,di Kelurahan Siddo, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru,provinsi Sulawesi selatan.

B.   Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam praktek lapang Ekonometrika adalah :
1.    Data primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dilapangan.
2.    Data sekunder,merupakan data yang diperoleh dari instansi pemerintahan atau lembaga-lembaga yang ada pada daerah praktek lapang.
3.    Data pustaka, merupakan data pelengkap data primer yang diperoleh dari berbagai sumber pustaka dan buku-buku referensi.

C.     Penentuan Responden
Adapun penentuan responden yang dilakukan dalam praktek lapang ini ialah dengan menggunakan penentuan responden secara purposive sebanyak 28 orang.

D.   Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah :
1.    Analisis Pendapatan
*
       Dimana :
       Total Revenue (TR) : Pendapatan kotor usaha           
       Total Cost (TC)        : biaya produksi (biaya tetap + biaya variabel)
Π= Keuntungan
2.    Analisis Regresi Linier Berganda
Y =  b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana :
Y= Pendapatan Usaha penangkapan
 X1= PK mesin/ukuran kapal
X2 = Hasil tangkapan
X3= Biaya Operasional


















IV. PEMBAHASAN
A.  Deskripsi responden
            Dalam praktek lapang yang dilaksanakan di desa siddo,responden yang didapatkan sebanyak 2 orang,untuk lebih jelasnya ada pada tabel 1.berikut ini:
            Tabel 1.deskripsi responden usaha penangkapan purse seine.
No
Nama
Umur
Pekerjaan
1
Pak sumaji
40
Nelayan purse seine
2
Pak akbar
45
Nelayan purse seine
           
            Dari tabel 1. Diatas dapat dilihat bahwa reponden pertama bernama pak sumaji dan responden yang kedua bernama pak akbar,dimana pak sumaji berumur 40 tahun dan pak akbar berumur 45 tahun masing-masing pekerjaannya adalah usaha penangkapan ikan dengan purse seine.
B.  Kegiatan usaha
            Berdasarkan data yang didapatkan dilapangan kegiatan usaha yang dilakukan oleh responden adalah pada tabel 2.berikut ini:
            Tabel 2.kegiatan usaha yang dilakukan
           
No
Nama
Usaha yang dilakukan
jumlah
1
Pak sumaji
Purse seine
1.(berkelompok)
2
Pak akbar
Purse seini
1.(berkelompok)

            Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa masing responden melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan purse seine dan jumlah kegiatan usaha yang dilakukan sebanyak satu kegiatan usaha yang dilakukan secara berkelompok yakni sistem yang dipakai adalah sistem gaji,yang artinya kegiatan usaha penangkapan ikan dengan purse seine dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari kepala kapal,anak buah kapal,dimana kepala kapal adalah orang yang mempunyai kapal yaitu responden,dan masing- masing ketua kapal mempunyai anak buah kapal dimana pak akbar mempunyai 10 (orang) anak buah kapal dan pak sumaji mempunyai 15 (orang) anak buah kapal dan gajinya adalah 20% dari pendapatan bersih.

C.  Analis pendapatan usaha
          Dari data yang didapatkan dilokasi praktek lapang,pendapatan responden dapat dilihat pada tabel 3,tabel 4 berikut:
          Tabel 3.pengeluaran usaha penangkapan ikan selama 1 bulan
Nama
Pengeluaran
Jumlah dalam  rupiah
Biaya tetap
Biaya variabel
Jaring
Harga kapal
solar
makanan
Pak sumaji
1.500.0000
300.000.000
2.160.000
3.600.000
307,260,000
Pak akbar
900.0000
275.000.000
1,890,000
2,400,000
280,190,000

          Dari tabel 3 diatas menjelaskan pengeluaran responden dalam kegiatan usaha penangkapan ikan dengan purse seine selama satu bulan,yaitu pak sumaji sebesar 307.000.000 dan pak akbar 280.190.000,dimana pengeluaran ini masih belum dilihat dari penyusutan harga kapal.

          Tabel 4.pendapatan usaha penangkapan ikan selama 1 bulan
Nama
Jumlah tangkapan
Harga tangkapan
Jumlah
Pak akbar
240(box)
300.000/box
72,000,000
Pak sumaji
360(box)
300.000/box
108,000,000

          Dari tabel 4 diatas dijelaskan bahwa pendapatan masing-masing responden yaitu pak akbar sebesar 72.000.00 dan pak sumaji sebesar 108.000.000 dalam perbulannya.
          Dari data diatas pendapat responden dalam satu bulan dapat dianalis dengan menggunakan rumus analisis linear regresi berganda(Y = β1X1 + β2X23X3­) atau menggunakan rumus analisis pendapatan (π=TR-TC)
·    Analisi pendapatan
1.    Pak akbar
π=TR-TC                                    275.000.000 : 5 = 55,000,000
  = 72.000.000-( 55.000.000+900.000+ 4.290.000)
 =72.000.000- 60.190.000
 = 11,810,000-(20% dari 11.810.000)
 = 11.810.000 - 2,362,000
  = 9,448,000


2.    Pak sumaji
π=TR-TC                                     300.000.000 : 5 =60,000,000  
= 108,000,000 – (60.000.000+1.500.0000+2.160.000+3.600.000)
= 108.000.000 - 67,260,000
=  40,740,000-( 20% dari 40.740.000)
= 40.740.000 - 8,148,000
= 32,592,000

D.Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha (purse seine)
                Dari analisis data diatas dapat dikatakan bahwa yang mempengaruhi pendapatan usaha penangkapan usaha purse seine adalah:
-          Ukuran kapal,yaitu semakin besar ukuran kapal maka semakin besar pula pendapatan yang dihasilkan,dan semakin besar kapal maka semakin besar pula pembiayaan yang dibutuhkan
-          Jumlah ABK, yaitu semakin banyak jumlah ABK semakin banyak pula jumlah tangkapan yang didadap dan secara otomatis pendapatanpun akan semakin banyak
-          Waktu penangkapan yaitu semakin banyak waktu yang dipakai untuk menangkap ikan,maka semakin banyak pula jumlah ikan yang didapat.



V. KESIMPULAN
          Berdasarkan data yang dianalisis dapat disimpulkan bahwa ternyata besar kapal,jumlah ABK,hasil tangkapan,besar pengeluaran dan besar pendapatan itu sangat berhubungan,yaitu semakin besar ukuran kapal maka semakin besar pula jumlah ABK yang dibutuhkan,dan semakin banyak jumlah ABK semakin besar pula peluang untuk mendapatkan ikan yang mengakibatkan besarnya pendapatan,akan tetapi,besar kapal juga sangat mempengaruhi pengeluaran,yaitu semakin besar kapal maka semakin besar pulah ongkos perawatan dan secara otomatis jumlah ABK ynag diprlukan banyak,maka banyaknya ABK semakin besar pula pengeluaran yang dikeluarkan.

B. Saran
          `dalam praktek lapang,asisten sebaknya sudah mendapatkan data dari semua responden agar praktikan dalam mengambil data tidak mengada-ada dan tidak merekayasa,





           





DAFTAR PUSTAKA

Algifari.  2007.  Statistika  Induktif  Untuk  Ekonomi  dan  Bisnis.  Yogyakarta:  UPP  AMP YKPN. 
Munsi,  Lampe. 2008. Wawasan Sosial Budaya Bahari. UPT MKU UNHAS . Makassar
http://www.indonesia.go.id. Kondisi Geografis Indonesia.diakses pada tanggal 23 Maret 2011 , pukul16.45 WITA.

http://www.edu2000.org,2011. Letak Geografis Indonesia. Diakses Pada tanggal 23 Maret 2011, pukul 16.00 WITA

http://barrukab.bps.go.id,2011. Letak Geografis Kabupaten Barru. Diakses pada tanggal 23 Maret 2011, pukul 17.10 WITA
http://nhana.webege.com, 2011. Letak Geografis Kabupaten Barru. Diakses pada tanggal 23 Maret 2011, pukul 17.10 WITA
http://aryabimantara.wordpress.com,2011. Faktor-Faktor Produksi. Diakses pada tanggal 24 Maret 2011, pukul 17.10 WITA











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BARANG LOMPO

Mari kita sedikit membahas tentang pulau yang sangat terkenal dimahasiswa perikanan yang ada dimakassar       Pulau Barrang Lompo  terma...